BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Sejarah Stroberi
Strawberry dikenal dengan nama arbei yang berasal dari bahasa Belanda , aardbei yaitu sebuah genus tumbuhan
dalam keluarga Rosaceae. Di
Indonesia, buah ini di sebut “stroberi”.
Ada kurang lebih 20
spesies stroberi. Spesies yang paling umum ditanam untuk dijual adalah dari
hasil penyilangan Fragaria x ananassa.
Stroberi
termasuk tanaman semak. Nama latin buah lambing cinta ini adalah Fragia. Nama tersebut barkaitan dengan ‘fragrance’ atau ‘aroma’. Sedangkan nama streawberige yang merupakan gabungan
dari straw atau “straw” dan berige atau “berry”. Konon nama tersebut berkaitan dengan ‘straw’ alias merang yang dipakai untukk mengalasi buah strawberry.
Melalui persilangan
jenis tanaman ini dihasilkan berbagai stroberi baik dari ukuran, warna, bentuk,
dan rasanya. Tanaman yang tergolong sebagai tanaman buah herba ini pertama kali
ditemukan di Negara Chili, Amerika. Salah satu spesiesnya yang terkenal adalah Fragaria chiloensis yang menyebar ke
berbagai belahan dunia seperti Amerika, Eropa, dan Asia. Spesies Fragaria vesca yabng penyebarannya lebih
luas lagi dan jenis stroberi inilah yang pertama kali masuk ke Indonesia.
Lebih dari 700 macam
buah stroberi yang menyebar diseluruh penjuru duniadan yang banyak kita temukan
dipasar swalayan adalah stroberi modern (komersil) Fragariax ananassa var Duchesne yang dihasilkan dari persilangan F. virgina var Duchesne asal Amerika
Utara dengan F. chiloensisvar Duchesne asal
Chili. Negara Penghasil stroberi terbesar di dunia adalah Amerika Serikat yang
mencapai 245% dari total produksi dunia. Negara produsen , lain yang cukup
potensial adalah Jepang, Meksiko, Polandia, Italia. Dan New Zealand.
Beberapa kultivar
strobri yang banyak ditanam adalah Douglas,
Pajaro, Chandler, dan Parker.
Buah stroberi yang ditanam diberbagai wilayah di dunia berasal dari buah berry liar. Kalau awal jenisnya tak
sampai 10 jenis.
B. Perkembanagan Stroberi di Indonesia
Pada pertengahan tahun
1990-an, tanaman buah ini mulai dikenal dan dikembangkan oleh petani Indonesia,
khususnya oleh petani Rancabali, Bandung, Jawa Barat. Stroberi tumbuh cukup
baik didaerah ini karena udaranya dingin menyerupai habita aslinya. Jenis
stroberi yang banyak ditanam penduduk adalah Fragaria nilgerrensis, yang oleh warga setempat lebih dikenal
sebagai stroberi nyoho. Tanaman strobri juga dapat dijumpai di Jawa Tengah,
yaitu di sentra pertanian Tawangmangu , Kabupaten Karanganyar. Jenis stroberi
yang dibudidayakan yaitu jenis daun keriting dan tristar yang memeang cocok
ditanam di daerah ini.
Biji buah stroberi
berada dibagian luar buah berbentuk sangat ecil sehingga membuat tampilan buah
jadi semakin solid. Stroberi dijadikan sebagai lambing cinta pada zaman Yunani
kuno. Stroberi dijadikan sebagai lambang cinta oleh masyarakat Yunani kuno karena
warna, rasa, dan manfaat buah ini.
Buah berwarna merah ini
kaya akan pigmen warna antosianin dan mengandung antioksidan yang tinggi.
Selain itu stroberi ternyata kaya vitamin C, rendah kalori, mengandung serat,
folat, potassium, serta asam ellagic.
C. Manisnya Berbisnis Stroberi
Coba saja perhatikan.
Di Lembang dan Ciwidey, Bandung (Jawa Barat) dan Batu di Malang (Jawa Timur) ,
dapat dikatakan jenis buah-buahan ini
mulai digemari para petani disana. Namun, sayangnya, produksi stroberi
di Indonesia mesih relatif kecil.
Namun sebagian besar
konsumen yang banyak memasok stroberi adalah mereka yang berasal dari industry
farmasi dan minuman. Selain menjadi bahan baku vitamin C , sari buah ini juga
diperas untuk dijadikan sirup. Karena khasiatnya yang beragam untuk kesehatan
terutama untuk mencegah kolestrol tinggi, stroke, diabetes, menghaluskan kulit,
dan memperlambat proses penuaan.
D.
Perkembangan Stroberi
di Jawa Barat
Kecamatan Rancabali,
yang masih termasuk Kabupaten Bandung, terletak di wilayah pegunungan sebelah
selatan Kota Bandung, Jawa Barat. Paling tidak sudah 500 petani beralih dari
usaha sayur-mayur ke stroberi. Sebagian warga berinisiatif berbisnis strawberry walk. Baru pada pertengahan
tahun1990-an, stroberi dikenal masyarakat Rancabali. Sekitar tahun 1995,
seorang petani diketahui membeli bibit stroberi diluar negri dan mencoba
menanamnya di Rancabali.
Namun , baru dua tahun
kemudian, yaitu tahun 1997, stroberi menjadi tanaman yang umum ditemui
dihalaman rumah penduduk. Tahun 1999 masyarakat mulai menanam stroberi dalam
skala besar. Sekitar tahun 2000, pasar stroberi
mulai merambah ke luar Bandung, yaitu ke Jakarta. Terjadi booming pada tahun 2001.
Tiga tahun berselang ,
tahun 2004, kebun stroberi mendominasi pertanian di dua kecamatan yang letaknya
jauh dari gunung Patuha,
Ciwidey dan Rancabali.
Jenis stroberi yang banyak ditanam penduduk adalah Fragaria nilgerrensis. Kultivar-kultivar itu memiliki perbedaan,
namun juga ada kesamaannya. Perbedaannya terletaka pada bentuk buahnya. Adapun
kesamaannya, petani dapat memanen buah stroberi tiga hingga empat kali seminggu.
E. Stroberi di Dalam Karung Plastik
Daerah Soreang yang
terletak di sebelah Selatan Bandung dewasa ini telah berkembang menjadi sentra
penanaman stroberi. Kebun-kebun stroberi ini sekaligus berfungsi sebagai tempat
wisata, dimana para tamu dapat melihat cara penanaman dan perawatan tanaman
stroberi, dan dapat juga membeli dan memetiknya langsung.
Penggunaan karung
plastik pada stroberi terutama dimaksudkan agar buah stroberi bias menggantung
tidak bersentuhan langsung dengan tanah yang dapat membuat buah menjadi busuk.
Stroberi pun merupakan komoditi yang layak untuk dijajaki sertaa dikembangkan
dilain daerah dengan tujuan pasar ekspor ke Singapura.
F.
Stroberi Organik
Petani yang merintis
pertanian stroberi dengan system pertanian ekologis sebelumnya tidak yakin akan
berhasil. Tetapi melihat hasilnya yang berbeda jau dengan pertanian stroberi
yag menggunakan pestisida dan pupuk kimia, satu per satu petani mulai
mempercayainya.
Stroberi hasil
perkembangan organik ini ternyata memang berbeda. Secara kasat mata , stroberi
organic warnanya lebih cerah walaupun ukurannya sama dengan stroberi hasil
pemupukan dan pestisida kimia, dan rasanya lebih manis, dan than sampai empat
hari, beda dengan yang pakai kimia, yang hanya tahan tiga hari.
Dalam kurun satubulan
panen perdana, para petaniitu sudah berasil mengambangkan tanaman stroberi
organic lebih dari 20 ribu batang, yang sudah panen sebanyak 3.000 batang. Pada
musim hujan, para petani bias menncapai keberhasilan panen stroberi dari 3.000
batang itu 60% saja. Namun, mereka sudah untung.
Untuk pupuk dan
pestisida nabati, digunakan bahan-bahan alami, seperti limbah rumah tangga,
kotoran hewan , air kelapa dan air biasa diramu dalam satu drum. Bila dengan
asumsi yang sama, maka panen beberapa minggu
mendatang untuk total 5.000 batang stroberi akan mencapai target setiap bulan.
1. Ramah Lingkungan
Pemakaian unsur alami
pada tanaman stroberi ini secara tidak langsung juga menjaga nilai ekologis
terhadap lahan. Penggunaan pestisida alami (nabati) hanya berfungsi mengusir
hama, bukan mematikannya. Penggunaan bahan pupuk alami, lanjutnya secara tidak
langsung mengurangi aktivitas pengambilan humus oleh masyarakat dihutan subur.
2. Tantangan Pemasaran
Kelompok petani ini
sudah membuktikan bahwa pertanian organik bukan hanya meningkatkan pendapatan
petani, tapi juga sebuah investasi besar produk pangan siapa untuk dilaga
dengan produk sejenis ditingkat nasional bahkan internasional Petani membutukan
sertifikat, sebagai bukti bahwa produk yang dihasilkan telah melalui percobaan
dan penelitian beberapa pihak terkait.
Para pejabat yang
terkait harus berusaha untuk membantu petani mendapatkan sertifikasi dari hasil
pertanian ekologis, bekerjasama dengan Bionspecta
dari Swiss, dan Lesos dari Jawa Timur. Stroberi organik
selain dibutuhkan untuk konsumsi rumah tangga, juga sangat dibutuhkan oleh
industri rumah makanan, obat-obatan , dan kecantikan.
G. Penggunaan Insektisida Organofosfat
Penggunaan insektisida
oranofosfat untuk meningkatkan produksi buah dan melindunginya dari hama maupun
penyakit dapat meninggalkan bekas berupa residu yang membahayakan kesehatan
konsumen.
Penilitian yang
dilakukan untuk mengetahui residu insektisida oranfosfat pada buah stroberi
dikebun-kebun argowisata tersebut. Sampel diambil pada kebun dengan luas antara
1.000 m² - 5.000 m² satu hari sebelum penyemprotatan, langsung setelah aplikasi
insektisida , dan satu hari setelah penyemprotan.
Metode analisis dengan
alat gas Chromatography dengan
ekstraksi menggunakan homogenizer dengan pelarut aseton dan heksan berdasarkan
Metode Standar Analisis Residu Pestisida Komisi Pestisida tahun 1997. Proses
pencucian buah dengan perendaman dapat mengurangi residu insektisida sebanyak
40-60%, sedangkan penggunaan sabun khusus untuk mencucu sayur dan buah tidak
memberikan kontribusi yang terlalu signifikan.
H. Argowisata Petik Stroberi Cara Ichigogari, Jepang
Pertanian stroberi di
Yamanashi Minami, sekitar 150 km kea rah barat dari kota Tokyo. Ichigoberarti stroberi, dan kari berarti memburu. Digabungkan
ucapannya menjadi Ichigogari, yang
artinya memetik buah stroberi di sebuah kebun stroberi dan memakan hasil
sendiri sepuasnya. Salah satu yang terkenal dengan Ichigogari adalah Prefektur Yamanashi.
Pertanian stroberi ini
terletak di perbukitan di pinggir kota, mempunyai 6 buah greenhouse , setiap greenhouse
ditandai dengan nomor. Luas greenhouse
1.000 m². Greenhouse dilengkapi
dengan peralatan modern, antara lain :
1. Pengatur suhu ruangan,
pengatur penyiraman air hara, penghangat tanah, dan gas CO
2. Fasilitas tanki
penyimpan minyak tanah untuk bahan bakar mesin pemanas dan tabung-tabung berisi
gas CO
3. Plastik penutup
untuk mengatur suhu udara dalam greenhouse
4. Pipa untuk
menyalurkan air hangat
5. Pengintrol
tekanan air yang dialirkan melalui pipa-pipa
6. Heater (mesin pemanas) untuk menjaga agar ruangan tetap hangat
ketika musim dingin
7. Locker yang terkunci untuk menyimpan barang bawaan para pengunjung.
Pengunjung
dipersilahkan memetik buah stroberi dan memakan sepuasnya selama 30 menit.
Pengunjung sebelum masuk mencuci tangan terlebi dahulu. Pengunjung memetik dan
menyantap stroberi di tempat yang rapi dan bersih yang dialasi dengan plastik.
Harga tiket per orang pada bulan Desember 2.000 yen, Januari 1.800 yen,
Februari 1.700 yen, Maret 1.500 yen, April 1.200 yen, Mei 100 yen. Sedangkan
anak yang berumur kurang dari 7 tahun tiketnya dikenakan 500-1.200 yen per
anak. Pengusahanya mengaku penghasilan selama empat setengah bulan 1,0-2,0 juta
yen.
BAB 2
PENGENALAN TANAMAN STROBERI
A.
Klasifikasi
Dalam dunia
tumbuh-tumbuhan , tanaman stroberi diklasifikasikan sebagai berikut :
Devisi :
Spermatophyta
Subdivisi :
Angiospermae
Kelas :
Dicotyledonae
Keluarga :
Rosaceae
Genus :
Fragaria
Spesies :
Fragaria spp
Stroberi yang kita
temukan di pasar swalayan adalah hibrida yang dihasilkan dari persilangan F. virgiana var Ducesne asal Amerika
Utara dengan F. chiloensis var Duchesne
asal Chili, menghasilkan hybrid yang merupakan stroberi modern (komersil) Fragaria x annanassa var Duchesne.
Varietas stroberi introduksi yang dapat ditanam di Indonesia adalah Osogrande, Pajero, Selva, Ostara, Tenira,
Robunda, Bogata, Elvira, Grella, dan Red
Gantlet.
B. Sifat-Sifat Botani Tanaman Stroberi
Stroberi adalah
tumbuhan keluarga rumput yang memiliki dahan dua jenis, jenis rebah dan tegak.
Ketinggian jenis tegak mencapai 8-15 cm. daunnya terdiri dari tiga daun kecil
bergigi dan ekor panjang dan berwarna putih, dan berkumpul dalam jumlah dua
sampai lima atau bahkan lebih. Pertumbuhan dan pengembangbiakan stroberi bukan
hanya melalui benih, melainkan juga melalui akar tumbuhan.
Secara umum , stroberi
memiliki 81-87% air , 3-13 % glukosa dan lulez, bahan lemak, asid-asid bebas,
vitamin C yangbanyak dan sedikit vitamin B, A, E , dan K. Selain itu, stroberi
memiliki kandungan zat besi, sodium dan fosfor, meniziyum, belerang,kalsium,
silis, yodium dan banyak lagi kandungan zat lainnya.
1. Akar
Tanaman stroberi dewasa
mempunyai 20-35 akar primer dengan panjang 40 cm. Secara morfologi (struktur
luar) akar tersusun atas rambut akar, batang akar, ujung akar, dan tudung akar.
Sedangkan secara anatomi (struktur dalam) akar tersusun atas epidermis, korteks,
endodermis, dan silinder pusat. Ujung akar dilindungi oleh tudung akar. Tudung
akar berfungsi untuk melindungi akar
terhadap kerusakan mekanis pada waktu menembus akar. Adanya rambut-rambut akar
akan memperluas daerah penyerapan air dan mineral. Cara penyerapan air dan
mineral dari dalam tanah oleh rambut-rambut akar berlangsung secara osmosis.
Osmosis adalah pergerakan zat dari larutan yang lebih pekat (berkonsentrasi
tinggi) melalui selaput semipermeabel.
2. Batang
a. Struktur Batang
Batang stroberi sangat
pendek dan terdapat banyak daun disetiap buku. Batang utama dan daun tersusun
rapat disebut Crown.
b. Fungsi Batang
1.
Batang merupakan organ lintasan air dan mineral dari
akar ke daun dan lintasan zat makan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh
bagian tumbuhan.
2.
Pada fase pertumbuhan , batabg menghasilkan daun dan
tunas. Sedang pada fase reproduksi, batang menghasilkan bunga.
3. Daun
a. Struktur Daun
1) Morfologi Daun
Masa pertumbuhan
vegetative membentuk daun-daun barusetiap 8-12 hari dan bertahan 1-3 bulan kemudian
kering. Daun stroberi dengan tepi bergigi merupakan daun trifoliate.
2) Anatomi Daun
Bagian-bagian daun
terdiri dari atas kebawah, yaitu epidermis, jaringan palisade, jaringan spons,
dan berkas pembuluh angkut daun.
b. Fungsi daun
Daun berfungsi sebagai tempat
fotosintesis, transpirasi, dan sebagai alat pernafasan.
4. Bunga
Bunga merupakan alat
perkembangbiakan karena didalam bunga terdapat alat-alat reproduksi seperti
benag sari, putik, dan kandung lembaga. Susunan bunga tanaman stroberi terdiri
dari :
a.
Sepal (kelopak bunga)
b.
Petal (daun mahkota)
c.
Stamen (benang sari)
d.
Pistil (putik)
e.
Receptacle (dasar bunga)
f.
Anther (alat kelamin jantan)
g.
Stigma (kepala putik)
h.
Ovul (bakal biji)
i.
Inflorensens (malai)
a. Struktur Bunga
Bunga tanaman stroberi
mempunyai 5 sepal, 5 petal dan 20-35 stamen dan ratusan pistik yang menempel
pada receptacle dengan pola melingkar. Bunga tersusun dalam inflorensens
terletak di ujung tanaman. Inflorensens terdiri dari batang utama dan batang
cabang. Infloresens mempunyai 1 bunga primer, 2 skunder, 4 tersier, 8
kuarterner dan 16 kuiner.
b. Fungsi Bunga
Fungsi bunga adalah
sebagai alat perkembangbiakan generative pada tumbuhan. Bunga yang pertama
mekar adalah bunga primer. Penyerbukan terjadi diakibatkan bantuan angin, gaya
gravitasi dan serangga.
C. Varietas Stroberi
Stroberi yang kita
temukan di pasar swalayan adalah hibrida yang dihasilkan dari persilangan F. virgiana var Ducesne asal Amerika
Utara dengan F. chiloensis var Duchesne
asal Chili. Menurut penggolongan dari USDA ada beberapa bentuk buah umum, yaitu
oblate, globose, globose conic, conic,
long coni necked, long wedge, dan shop
wedge. Stroberi merupakan buah daerah subtropika. Varietas introduksi yang
dapat ditanam di Indonesia antara lain .
1.
Sweet Charlie (Amerika Serikat)
2.
Oso Grande (California)
3.
Tristar (Amerika Barat)
4.
Nyoho (Jepang dan Korea Selatan)
5.
Hokowaze (Jepang)
6.
Rosa Linda (Florida)
7.
Chandler (California)
D. Penyebaran Tanaman Stroberi
Spesies F.Vesca yang lebihluas penyebarannya dan
jenis stroberi inilah yang pertama kali masuk ke Indonesia.Tanaman stroberi
dapat tumbuh subur pada wilayah dengan lama penyinaran matahari yang berkisa
8-10 jam per hari. Untuk factor suhu udara optimum antara 17ºC-20ºC, suhu minimum antara 4ºC-5ºC.
E. Perbedaan
antara Stroberi Lokan dan Impor
Masing-masing varietas stroberi memiliki karakter yang
berbeda satu sama lain, baik local ataupun impor. Selain itu, perbedaan
stroberi jenis local dan impor juga ada pada proses kematangan buah. Terlebih
jika buah akan dikirim ke suatau daerah yang membutuhkan teknik kematangan
khusus. Berbeda dengan jenis impor yang dapat dilakukan proses pengiriman dalam
keadaan setengah matang.
BAB 3
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN BUAH STROBERI
A. Syarat-Syarat Tumbuh
1. Keadaan Iklim
Tanaman stroberi dapat
tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan 600-700 mm/tahun. Lamanya penyinaran
cahaya matahari yang dibutuhkan dalam pertumbuhan adalah 8–10 jam setiap
harinya. Stroberi adalah tanaman subtropis yang dapat beradaptasi dengan baik
di dataran tinggi tropis yang memiliki temperatur 17–20 derajat C. Kelembaban
udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman stroberi antara 80-90%.
2. Media Tanam
Jenis tanah yang baik
untuk bertanam tanaman stroberi adalah lahan yang berpasir yang mengandung
tanah liat di lereng pegunungan , kaya akan bahan organik, sirkulasi udara dan
tata air dalam tanah baik.
a. Sifat Fisis Tanah
Ketersediaan oksigen
didalam tanah sangat penting untuk pernafasan akar tanaman dan meningkatkan
drainase. Pertumbuhan tanaman stroberi akan baik pada tanah yang datar atau
sedikit miring solum dalam dan mempunyai drainase yang baik, tanah gembur,
subur, dan permeabilitas sedang. Tanaman stroberi yang sering tergenang oleh
air akan mengalami pembusukan akar dan mudah terserang penyakit.
b. Sifat Kimia Tanah
Sifat kimia yang sangat
berpengaruh tersebut adalah derajat keasaman tanah (pH) dan keadaan salinitas
(kadar garam) dalam tanah. Stroberi dapat tumbuh optimal pada tanah dengan pH
5,4-6,8.
c. Sifat Biologi Tanah
Sifat biologi tanah
yang baik ddapat membantu tersedianya unsur hara, membantu melarutkan unsur
hara yang tidak larut, dan dapat menyimpan kelebihan unsur hara. Agar penanaman
tanaman stroberi berhasil dengan baik , sifat-sifat fisis, kimia, dan biologi
tanahyang mempengaruhi persyaratan pertumbuhan tanaman perlu diperhatikan.
B. Pembibitan
Untuk mendapatkan bibit
stroberi galur F1 yang paling ideal untuk dikembangkan sebagai budidaya tingkat
komersial harus impor bibit F0 terlebih dahulu. Stroberi diperbanyak dengan
biji dan bibit vegetatif (anakan stolon atau akar sulur).
1. Persemaian
Biji yang sudah
mendapat perlakuan fungsida, disemaikan dalam wadah yang terbuat dari kotak
kayu, polibag, pot bunga dan sebagainya. Biji disebar merata diatas persemaian
, dengan media berupa campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang (kompos) yang
halus dan bersih (1:1:1). Kemudian ditutup dengan plastik atau kaca bening dan
disimpan pada temperatur 18-20º
C. Penyiraman cukup dilakukan
satu kali sehari yaitu pada waktu pagi hari atau sore hari.
2. Penyimpanan Polibag
a.
Siapkan polibag (hitam) dengan ukuran kira-kira 15 cm
x 23 cm. Polibag diberi lubang dibagian samping dan bagian bawah.
b.
Isi polibag dengan media semai berupa campuran tanah
subur, pasir dan pupuk kandang.
c.
Sebelum ditanam, polibag disiram air
3. Menanam Semaian
Segera setelah tnaman
berdaun dua helai (kira-kira umur satu bulan), calon bibit dipindahkan ke pot
kecilatau polibag. Setiap pagi, polibag penyapihan dijemur di sinar matahari,
tetapi kalau sudah pukul 09.00 dilindungi lagi.
C. Pembukaan Lahan Pertanaman
1. Pembukaan Lahan secara Mekanis
Pembukaan lahan secaa mekanis dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a.
Membabat dan memotong pohon-pohonkecil dan semak-semak
yang tumbuh di bawah pohon-pohon yang besar.
b.
Memotong pohon besar dengan menggunakan gergaji mesin
c.
Memotong cabang-cabang pohon dan ranting-ranting kayu
pohon yang sudah tumbang.
Pembukaan lahan secara
mekanis juga dapat dilaksanakan dengan menggunakan alat makanisasi seperti
buldozer.
2. Pembukaan Lahan secara Kimia
Pembukaan lahan secara kimia
biadanya dilakukan pada areal yang ditumbuhi ilalang. Agar lebih berhasil,
ilalang disemprot dengan herbisida sistemik pada saat-saat pertumbuhan ilalang
dalam fase tumbuh aktif.
3. Pembukaan Lahan secara Manual
Pembukaan lahan secara
manual ini masih menggunakan peralatan konvensional. Dianjurkan agar dalam
pengolahan tanah sekaligus dilakukan pembuatan teras, rorak, benteng, parit,
atau menanam secara kontur.
D. Pengolahan Tanah
Permukaan daratan
dengan kekayaan benda-benda padat , cair , dan bahkan benda gas tersebut
dinamakan lahan. Tanah adalah benda
yang berwujud padat, cair, gas yang tersusun oleh bahan anorganik dan organik
yang terdapat dalam lahan. Mineral adalah benda-benda bentukan alam yang
mempunyai susunan kimia tertentu dan pada umumnya berkristal.
1. Arti Tanah Bagi Pertanian
Tujuan usaha pertanian
adalah untuk memperoleh hasil yang sebanyak-banyaknya. Faktor tanah yang
mempengaruhi produksi dalam usaha tani mencangkup tiga segi, yaitu fisik, kimia dan biologi. Faktor fisik tanah adalah tentang tekstur, struktur,
konsistensi, drainase, tata udara, temperatur, dan warna tanah. Faktor kimia
adalah pengaruh ion terhadap tumbuhnya tanaman, keasaman tanah atau pH. Faktor
biologi adalah tentang jasad-jasad hidup dalam tanah atau jasad renik. Untuk tanah
yang memiliki difat kimianya jelek mudah diperbaiki, yaitu dengan pemupukan.
2. Pemeliharaan Kesuburan Tanah
Tanah yang subur adalah
tanah yang mempunyai profil yang dalam kedalaman melebihi 150 cm, struktur
gembur, pH sekitar 6-6,5 dan mempunyai aktivitas jasad renik yang tinggi.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi untuk menentukan berapa banyaknya unsur hara yang telah terangkut
dan banyaknya pupuk yang diperlukan untuk toreksi adalah sebagai berikut :
a.
Kesuburan tanah pertanian itu sendiri
b.
Keasaman tanah
c.
Kelembapan tanah
d.
Tinggi rendahnya kadar behan organis
e.
Kemampuan penyerapan terhadap pupuk
f.
Faktor iklim
g.
Nilai ekonomi tanaman
Hal-hal yang dapat mengakibatkan berkurangnya kandungan mineral antara
lain :
a.
Terserap oleh tanaman dan selanjutnya terbawa keluar
ketika pemanenan berlangsung
b.
Pengikisan lapisan tanah bagian atas
c.
Pelunturan yaitu terbawa air bersama-sama dengan
menyerapnya air
E. Tanah Siap Tanam
1. Pengolahan Pertama (Menggemburkan Tanah)
Tujuan pengolahan tanah
adalah untuk menciptakan tanah menjadi gembur, subur, berhumus, dan berdrainase
yang baik. Drainase yang baik akan mencegah tanaman terserang penyakit. Tanah
dibersihkan dari rumput atau kotoran lain, kemudian dibajak atau dicangkul
dengan kedalaman sekitar 20-35 cm. Pencangkulan tanah yang terlalu dalam dapat
mengakibatkan tanah yang kurang subur bercampur dengan tanah yang subur
sehingga mengganggu pertumbuhan tanaman.
2. Pengolahan Kedua (Pembuatan Bedengan)
Pengolahan kedua
kalinya dibajak atau dicangkul kembali stelah tanah dibiarkan atau dicangkul
kembali setelah tanah dibiarkan selam 2-3 minggu sejak pengolahan pertama.
Bendengan dibuat dengan lebar antara 80 x 100 cm, tinggi 30-40 cm, dan jarak
antarbendengan 50-60 cm. perlu dibuat parit keliling sebesar 20-30 cm dan
dalamnya sekitar 30 cm untukpembuangan air yang berlebihan.
3. Pengolahan Ketiga (Pemberian Pupuk Kandang)
Mencangkul tipis-tipis
untuk penggemburan tanah, juga dilakukan pemupukan dasar dengan memberikan
pupuk kandang yang telah masak, 250 kg/ha SP-36 dan 100 kg/ha KCI.
4. Pengapuran
Sebaiknya stroberi
ditanam ditanah dengan drainase yang baik dengan pH 5,4-6,5. Jika pH tanah
terlalu rendah, tanaman akan mengalami stres. Kondisi ini dapat diatasi dengan
menambahkan kapur kalsit atau dolomite. Jumlah kalsit yang harus ditambahkan
sekitar 2-4 ton/ha.
F. Teknik Penanaman
1. Persiapan Lubang Tanam
Pembuatan lubang tanam
dilakukan satu minggu sebelum penanaman bibit. Jarak antarlubang dalam barisan
menjadi 40 x 30, 50 x 50 atau 50 x 40.
2. Seleksi Bibit
Bibit stroberi dapat
dipindahkan ke lahan pertanaman apabila telah berumur antara 30-45 hari di
persemaian. Bibit yang terpilih sebaiknya yang berpenampilan sehat, tumbuh
subur dan tegak, serta daunnya tidak ada yang rusak.
3. Pemberian MPHP (Mulsa Plastik Hitam Perak)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam penggunaan mulsa plastic ini, antara lain :
a.
Bendeng-bendeng diairi terlebih dahulu sebelum
pemasangan mulsa plastic
b.
Mulsa plastik dipasang pada saat udara panas dan
plastic sedang memuai
c.
Warna hitam pada plastik merupakan bagian yang
menghadap ketanah, sedangkan bagian yang berwarna perak menghadap keatas.
4. Penanaman Bibit
Tata cara penanaman bibit tanaman
stroberi sebagai berikut.
a.
Siram medium tanam dengan air bersih sehingga
keadaannya cukup basah
b.
Keluarkan bibit lengkap bersama akar dengan cara
menyobek polibag
c.
Buat lubang tanam dalam pot dengan cara menggali
d.
Tanamkan bibit tepat ditengah pot pada posisi tegak
e.
Sewaktu menanam, leher akar harus tertutup dan pada
akhir penanaman permukaan tanah sekitar bibit dalam rata atau sedikit cembung.
f.
Siram dengan air bersih hingga keadaan mediumnya cukup
basah (lembab)
G. Stroberi “Digantung” di Udara sebagai Alternatif Cara
Penanaman
Hampir 100% produksi stroberi Negara paman Sam itu
dilakuakan diladang-ladang terbuka dengan menggunakan plastik mulsa yang di
sterilisasi menggunakan methil bromida. Penemuan
yang paling sukses dalam budidaya stroberi di wilayah Israel ialah dengan cara
“menggantung”, yaitu menanam stroberi pada media-media yang digantung di udara
dalam greenhouse.
BAB 4
PEMELIHARAAN DAN PEMUPUKAN
A. Pemeliharaan Tanaman
1. Penyulaman
Penyulaman adalah
kegiatan untuk mengganti tanaman yang mati, rusak, atau yang pertumbuhannya
tidak normal. Penyulaman dilakukan sebelum tanaman berumur 15 hari setelah
tanam. Pertumbuhan yang tidak normal itu terjadi di sebabkan oleh kesalahan
pada saat penanaman. Bibit yang digunakan untuk penyulaman adalah bibit yang
sengaja disisakan atau dibiarkan tumbuh pada lahan pembibitan sebagai bibit
cadangan. Bibit yang digunakan adalah bibit yang sana umurnya.
2. Penyiangan
Pemberantasan gulma atau tanaman liar dalam arti sempit
disebut penyiangan. Pada dasarnya ada tiga cara pemberantasan gulma, yaitu :
a.
Pemberantasan gulma secara mekanis yaitu pemberantasan
dengan menggunakan alat dan tenaga secara langsung.
b.
Pemberantasan gulma secara kimiawi, keuntungannya
adalah dapat menghemat tenaga. Namun, dapat mengganggu organisme lain.
c.
Pemberantasan gulma secara biologi adalah dengan
menggunakan tumbuh-tumbuhan atau organism tertentu yang bertujuan mengurangi
pengaruh buruk dari gulma.
3. Pemangkasan
Pemangkasan sebaiknya
dilakukan secara teratur, terutama
membuang daun-daun tua atau rusak. Pemangkasan stolon juga perlu, pemangkasan
stolon mulai dilakukan setelah dua ninggu tanam di polibag kecil. Stolon yang
terbentuk dibuang setiap 7-10 hari sekali.
4. Penyiraman dan Pengairan
Ciri umum tanaman
mengalami kekeringan adalah daunnya layu. Penyiraman sebaiknya dilakukan saat
tanah mulai mongering. Banyaknya air tergantung pada kondisi media tanam,
kelembaban udara, dan suhu udara. Sistem irigasi tetes dalah sistem menggunakan
pipa- pipa karet yang diletakkan didekat tanaman.
Para petani stroberi di
Ciwidey umumnya mengairi tanaman sacara manual, yakni menggunakan alat gembor
atau alat penyemprot tanaman.
5. Peremajaan Tanaman
Secara umum peremajaan
dilakukan setelah tanaman berumur satu tahun. Peremajaan dilakukan dengan cara
mencabut tanaman lama dan menggantikannya menggunakan bibit baru. Waktu yang ideal untuk melakukan peremajaan adalah
pada sore hari setelah pukul 16.00.
6. Pemberian Pestisida
Pestisida ada yang
berbentuk cairan, tepung , butiran, dan ada pula yang lempengan. Beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam aplikasi pestisida sebagai berikut.
a.
Orang yang memyemprotkan pestisida harus memggunakan
peralatan pengaman.
b.
Jangan makan,
minum, atau merokok saat membuat larutan pestisida dan saat menyemprot
c.
Jangan mengaduk larutan menggunakan tangan
d.
Jangan mencampur berbagai larutan pestisida menjadi
satu
e.
Jangan menyemprot tanaman yang sedang dipanen atau
akan dipanen dalam satu minggu kemudian.
B. Pemupukan
Pemupukan bertujuan
untuk menambah ketersediaan unsure hara dalam tanah terutama agar tanaman dapat
menyerapnya sesuai dengan kebutuhan tanaman itu sendiri.
1. Pemupukan Dasar
Taburkan pupuk UREA 20
kg + TSP 25 kg + KCI 10 kg dan pupuk kandang 2-3 ton dalam 1.000 m². POC NASA disiramkan 30-60 tutup/1.000 m² ditambahkan
air secukupnya.
2. Pemberian Natural Glio
Untuk mengurangi
penyakit karena jamur, utamanya penyakit layu tebarkan Natural GLIO yang telah
dicamour dengan pupuk kandang dan diamkan selama seminggu.
3. Pertanaman tanpa Mulsa
Pupuk susulan diberikan
1,5-2 bulan setelah tanam sebanyak 2/3 disis anjuran.
4. Pertanaman dengan Mulsa
Pupuk susulan
ditambahkan jika pertumbuhan kurang baik. Campuran urea SP-36 dan KCI sebanyak
5 kg dilarutkan dalam 200 liter air.
C. Fungsi dan Defiensi Unsur
1. Fungsi dan Defiensi Unsur N
a. Fungsi Unsur N
Nitrogen merupakan
unsur hara utama bagi pertumbuhan tanaman. Fungsi Nitrogen bagi tanaman adalah
.
1)
Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman
2)
Menyehatkan pertumbuhan daun
3)
Meningkatkan kadar protein
4)
Meningkatkan perkembangan mikroorganisme dalam tanah
b. Defiensi unsur N
1)
Dapat menyebabkan Klorisis
2)
Jaringan daun menjadi kering dan mati
3)
Helaian daun menjadi pendek dank eras
4)
Pertumbuhan tanaman terhambat dan kerdil
2. Fungsi dan Defiensi Unsur P
a. Fungsi unsur P
Secara umum fungsi Fosfor dalam
tanaman dapat dinyatakan sebagai berikut .
1)
Dapat mempercepat pertumbuhan akar semai
2)
Dapat mempercepat serta memperkuat pertumbuhan tanaman
muda
3)
Dapat mempercepat pembungaan dan pemasakan buah
b. Defiensi unsur P
1)
Warna daun hijau tua dan permukaannya terlihat
mengkilapkemerahan
2)
Bagian tepi daun, cabang, dan batang mengecil dan
berwarna merah keunguan
3)
Tanaman lambat berbuah, kualitas buah jelek, dan buah
cepat masak
3. Fungsi dan Defiensi Unsur K
a. Fungsi unsur K
1)
Pembentukan protein dan karbohidrat
2)
Mengeraskan bagian kayu tanaman
3)
Meningkatkan kualitas buah
b. Defiensi unsur K
1)
Daun tua akan mengkerut dan keriting
2)
Timbul bercak kuning transparan pada daun
3)
Rentan terhadap penyakit
4)
Ukuran buah kecil-kecil, dan cepat rusak atau membusuk
4. Defiensi Unsur Mangan (Mm)
Kekurangan mangan dalam
tanaman stroberi menyebabkan dfaun berwarna kusam dan klorosis antar tulang
daun.
5. Defiensi Unsur CU
Tepi daun menjadi
bergelombang. Daun baru yang muncul berukuran lebih kecil dan kuning. Buah yang
dihasilkan juga lebih kevil dan kuning.
6. Defiensi molybdenum (Mo)
Menunjukan gejala luka
berwarna abu-abu. Semula daun hanya melipat pada bagian tepi saja, tetapi daun
yang kekurangan Mo terus-menerys dapat menjadi tergulung seluruhnya.
7. Defiensi Sulfur (S)
Anakan daunnya
berjumlah tiga lebih kecil dari dua lembar yang lainnya. Pada daun tua, tepi
gerigi daun menunjukan warna coklat kehitaman.
8. Defiensi Kalsium (Ca)
Ujung daun baru yang
masih belum membuka mengering. Pada saat pembungaan , menunjukan gejala
nekrosis dalam bentuk garis.
9. Defiensi Besi (Fe)
Daun muda berwarna
hijau muda, kuning , serta kadang putih di daerah antara tulang-tulang daun.
10. Defiensi Boron (B)
Pertumbuhan akar sangat
terhambat. Akar menunjukan pecabangan yang banyak dan kaku.
D. Hubungan Antar Pupuk, Tanah, dan Tanaman
Penggunaan pupuk kimia
harus diperhatikan kondisi tanah, kadar kesadahan air tanah, cuaca, dan harga
pupuk tersebut. Dilahan yang airnya memiliki kesadahan yang tinggi , pemberian
unsure N ammonium akan lebih baik pada N nitrat, karena N ammonium tidak akan
terpengaruh oleh unsure Ca yang ada di dalam air.
Jika salah satu kondisi
tersebut tidak memenuhi kondisi ideal untuk penyerapan hara, hara tidak akan
terserap tanaman walaupun ketersediaannya didalam tanah cukup banyak. Vurah
hujan tinggi akan menyebabkan pencucian unsur K, Ca, dan N yang ada. Penggunaan
mulsa sangat membantu mencegah tercucinya unsur-unsur hara pada tanah.
BAB 5
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
A. Penyebab Kerusakan pada Tanaman
Kerusakan pada suatu
tanaman bisa besebabkan oleh faktor biotis, seperti sebangsa jamur , bakteri ,
insekta, virus, dan gulma. Kerudakan pada suatu tanaman bisa disebabkan oleh
faktor nonbiotis, misalnya suhu, cahaya, oksigen, air, tanah, dan sebagainya.
1. Cara Preventif
Cara preventiv adalah
suatu usaha atau tindakan yang dilakukan sebelum tanam itu mendapat serangan
hama, penyakit, dan gulma.
2. Cara Kuratif
Cara kuratif adalah suatu usaha atau
tindakan yang dilakukan setelah tanaman mengalami gangguan serangan hama,
penyakit, dan gulma. Cara kuratif ini meliputi sebagai berikut.
a.
Biologis
b.
Kimiawi
c.
Fisis
B. Hama dan Pengandaliannya
Hama adalah hewan yang
merusak tanaman atau hasil tanaman karena aktivitas hidupnya, terutama
aktivitas untuk memperoleh makanan. Beberapa hama yang benar-benar sebagai
musuh utama yang menyerang tanaman stroberi, antara lain.
1. Kutu daun (Chaetosiphon
fragaefolii)
Kutu berwarna kuning-kuning
kemerahan, kecil (1-2 mm), hidup bergerombol di permukaan bawah daun.
a.
Gejala: pucuk/daun keriput, keriting, pembentukan
bunga/buah terhambat.
b.
Pengendalian: dengan insektisida Fastac 15 EC dan
Confidor 200 LC.
2. Tungau (Tetranychus
sp. dan Tarsonemus sp.)
Tungau berukuran sangat
kecil, betina berbentuk oval, jantan berbentuk agak segi tiga dan telur
kemerah-merahan.
a.
Gejala: daun berbercak kuning sampai coklat, keriting,
mengering dan gugur.
b.
Pengendalian: dengan insektisida Omite 570 EC, Mitac
200 EC atau Agrimec 18 EC.
3. Kumbang penggerek
kumbang penggerek akar
(Otiorhynchus rugosostriatus) dan kumbang penggerek batang (O. sulcatus).
a.
Gejala: di bagian tanaman yang digerek terdapat
tepung.
b.
Pengendalian: dengan insektisida Decis 2,5 EC,
Perfekthion 400 EC atau Curacron 500 EC pada waktu menjelang fase berbunga.
4. Kutu putih (Pseudococcus
sp.)
a.
Gejala: bagian tanaman yang tertutupi kutu putih akan
menjadi abnormal.
b.
Pengendalian: kimia dengan insektisida Perfekthion 400
EC atau Decis 2,5 EC.
5. Nematoda (Aphelenchoides
fragariae atau A. ritzemabosi)
Hidup di pangkal batang bahkan sampai
pucuk tanaman.
a.
Gejala: tanaman tumbuh kerdil, tangkai daun kurus dan
kurang berbulu.
b.
Pengendalian: dengan nematisida Trimaton 370 AS, Rugby
10 G atau Nemacur 10 G.
6. Kutu Kebul (Bernisia
Tabbaci)
Hama ini hidup dibalik
daun , berbentuk seperti lalat kecil berwarna putih.
a.
Gejala : Daun berwarna bercak kuning, kemudian daun
mengeriting , dan perlahan mengering
b.
Menggunakan insektisida Agrimec 18 EC
C. Penyakit dan Pengendaliannya
1. Kapang kelabu (Botrytis
cinerea)
a.
Gejala: bagian buah membusuk dan
berwarna coklat lalu mengering.
b.
Pengendalian: dengan
fungisida Benlate atau Grosid 50 SD.
2. Busuk buah matang (Colletotrichum
fragariae Brooks)
a.
Gejala: bah masak menjadi
kebasah-basahan berwarna coklat muda dan buah dipenuhi massa spora berwarna
merah jambu.
b.
Pengendalian: dengan fungisida berbahan
aktif tembaga seperti Kocide 80 AS, Funguran 82 WP, Cupravit OB 21.
3. Busuk rizopus (Rhizopus
stolonifer).
a.
Gejala: (1) buah busuk, berair,
berwarna coklat muda dan bila ditekan akan mengeluarkan cairan keruh; (2) di
tempat penyimpanan, buah yang terinfeksi akan tertutup miselium jamur berwarna
putih dan spora hitam.
b.
Pengendalian: membuang buah yang sakit,
pasca panen yang baik dan budidaya dengan mulsa plastik.
4. Empulur merah (Phytophthora
fragariae Hickman)
a.
Gejala: jamur menyerang akar
sehingga tanaman tumbuh kerdil, daun tidak segar, kadang-kadang layu terutama
siang hari.
5. Embun tepung (Sphaetotheca
mascularis atau Uncinula necator).
a.
Gejala: bagian yang terserang,
terutama daun, tertutup lapisan putih tipis seperti tepung, bunga akan
mengering dan gugur.
b.
Pengendalian: dengan fungisida Benlate
atau Rubigan 120 EC.
6. Daun gosong (Diplocarpon
earliana atau Marssonina fragariae)
a.
Gejala: Daun berbercak bulat
telur sampai bersudut tidak teratur, berwarna ungu tua.
b.
Pengendalian: kimia dengan fungisida
Dithane M-45 atau Antracol 70 WP.
7. Bercak daun
Penyebabnya adalah (1) Ramularia
tulasnii atau Mycosphaerella fragariae,
a.
Gejala: bercak kecil ungu tua
pada daun. Pusat bercak berwarna coklat yang akan berubah menjadi putih; (2) Pestalotiopsis
disseminata, Gejala: bercak
bulat pada daun. Pusat bercak berwarna coklat fua dikelilingi bagian tepi berwarna
coklat kemerahan atau kekuningan, daun mudah gugur; (3) Rhizoctonia solani, Gejala:bercak coklat-hitam besar pada
daun.
b.
Pengendalian: kimia dengan fungisida
BAB 6
PANEN DAN PENGOLAHAN PACAPANEN
STROBERI
A. Peruntukan Buah Stroberi
Stroberi memerlukan
lima bulan untuk dapat dipanen. Satu tanamna bapat berbuah 15 butir dengan
berat rata-rata 1,5 ons/tanaman. Ketika usia buah 1 minggu, muncul kembali
bunga.
B. Panen
Pada umumnya, puncak
produksi stroberi di Indonesia pada bulan Maret hingga April.
1. Ciri-ciri Umur Panen
Kulit buah didominasi
warna merah, hijau kemerahan hingga kuning kemerahan. Pemetikan sebaiknya
dilakukan pada pagi atau sore hari. Dalam cuaca panas, buahnya cepat lembek dan
busuk.
2. Cara Panen
Ada teknik khusus
pemanenan stroberi. Caranya, buah dipetik bersamaan dengan tangkai dan
kelopaknya dengan tangan secara hati-hati atau dengan gunting.
3. Perkiraan Produksi
Produksivitas tanaman
stroberi bergantung pada varietas dan teknik budidayanya.
a.
Varietas Osogrande
: 1,2/tanaman/tahun
b.
Varietas Pajero
: 0,8 kg/tanaman/tahun
c.
Varietas Selva
: 0,6-0,7 kg/tanaman/tahun
C.
Pascapanen
Hal yang harus diperhatikan selama pascapanen stroberi antara
lain sebagai berikut.
1. Pengumpulan
Untuk mengatasi
kerusakan buah, hasil panen ditampung pada tray
plastik. Cuci dengan air mengalir dan tiriskan diatas rak penyimpanan.
2. Pernyotiran dan Penggolongan
Penyortiran dilakukan berdasarkan
varietas, warna, ukuran, dan bentuk buah.
a. Kelas Ekstra
Buah yang memiliki
ukuran 20-30 mm, atau tergantung pada spesies dan warna kematangan buah
seragam.
b. Kelas 1
Ukuran buah berkisar
antara 15-25 mm atau tergantung pada spesies dan bentuk serta warna buah
bervariasi.
c. Kelas 2
Buah merupakan sisa
seleksi dari kelas satu yang masih dalam keadaan baik.
3. Pengemasan dan Penyimpanan
1.
Dengan cara mengemas buah di dalam wadah plastic
transparan atau putih.
2.
Stroberi yang telah dipanen secara hati-hati kedalam
kontak plastic hingga penuh
3.
Buah ditutup denagn plastic lembar polietilence
4. Pengambilan Contoh
5. Pengolahan
Tujuan utama adalah untuk meningkatkan keawetan bahan
sehingga layak untuk dikonsumsi.
D. Standar Produksi
1. Ruang Lingkup
2. Klasifikasi dan Standar Mutu
3. Pengambilan Contoh
4. pengemasan
E. Analisis Usaha Budidaya Stroberi
Bertujuan
untuk mengetahui untung atas usaha pertanian, dan juga dapat bahan pertimbangan mengambil keputusan guna
menentukan langkah berikutnya.
1. Biaya Produksi
2. Produksi 1 tahun/ha
3. Parameter Kelayakan Usaha
BAB 7
MANFAAT TANAMAN STROBERI
A. Manfaat Mengonsumsi Stroberi
Mengonsumsi pangan alami jauh lebih
baik daripada yang telah dimurnikan.
1.
Beberapa Senyawa Fitokimia yang Terdapat pada Buah
Stroberi
a.
Anthocyanin
Senyawa ini merupakan pigmen pemberi warna merah pada
stroberi.
b.
Ellagic acid
Stroberi juga mengandung senyawa fitokimia yang disebut
ellgic acid. Pada stroberi senyawa tersebut terdapat pada bagian biji, daun,
dan daging buah.
c.
Catechin, Quercetin,
dan Kaempfeerol.
2.
Sroberi dapat
Menghambat Pembiakan Sel Kanker
Hasil penelitian
pengukuran aktivitas antiproliferat terhadap beberapa jenis buah-buahan
menempatkan stroberi pada urutan keempat setelah cranberi, lemon dan apel.
3.
Khasiat Stroberi
a. Menyusutkan
kadar kolestrol
b. Melumpuhkan
kerja aktif kanker
c. Meredam gejala
stroke
d. Mengandung zat
antialergi dan anti radang
e. Mencegah prosrs
oksidasi pada tubuh
f.
Kaya akan vitamin C
g. Hanya sedikit
mengandung gula
h. Menghaluskan
kulit dan membuat warna kulit menjadi cerah
i.
Memutihkan atau membersihkan permukaan gigi.
j.
Ampuh melawan encok dan radang sendi
k. Memiliki zat
astringent
l.
Kebutuhan serat akan terpenuhi
B. Manfaat Buah, Daun, dan Akar Stroberi
1.
Buah
Memiliki aktivitas antioksidan tinggi. Buah stroberi juga
membantu penerapan zat besi dari sayuran yang dikonsumsi.
2.
Daun
Daun stroberi berperan sebagai diuretic dan antireumatik.
Akar stroberi mengandung zat antiradang.
C. Kandungan Gizi
Dibandingkan
dengan jeruk, vitamin C stroberi jauh lebih tinggi. Mengonsumsi stroberi dalam
jumlah tinggi dapat menurunkan risiko kanker saluran pencernaan.
D. Keunggulan Stroberi Organik
Kelebihan
stroberi organic yang dibudidayakan pada bangunan greenhouse yaitu, rasanya
lebigh manis, lebih segar, teksturnya lebih padat dan lebih tahan lama.
1. Ekstra Stroberi
Organik Lebih Efektif mencegah Kanker.
2. Mengurangi
Bahaya Pestisida
3. Meningkatkan
Gairah Seksual
4. Vitamin Stroberi
untuk Melawan Penuaan
5. Kopi Rasa
Stroberi
6. Khasiat Obat
Stroberi
E. Manfaat Stroberi Menurut SDA (United State Departement
of Agriculture)
1. Khasiat stroberi
tidak akan pernah berubah, meskipun sudah diolah menjadi jus, kue, ataupun
selai.
2. Kaya akan
vitamin C
3. Dapat menurunkan
risiko berbagai jenis kanker
4. Meningkatkan
kekuatan otak dan menjaga penglihatan tetap jernih.
5. Sebagai obat
jerawat alami
6. Berguna untuk
memutihkan gigi
7. Bermanfaat untuk
menghaluskan kulit
F. Stroberi Bisa Membahayakan Kesehatan
Stroberi akan membahayakan bila di konsumsi penderita
penyakit :
1. Gangguan Perut
2. Pegal Linu
(encok) dan Hipertensi
3. Alergi
G. Olahan Stroberi
1. Olahan Stroberi
2.
Spagheti Stroberi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar