Sabtu, 19 Mei 2012

Semua Tentang Stroberi


BAB 1
PENDAHULUAN

A.   Sejarah Stroberi

Strawberry dikenal dengan nama arbei yang berasal dari bahasa Belanda , aardbei yaitu sebuah genus tumbuhan dalam keluarga Rosaceae. Di Indonesia, buah ini di sebut “stroberi”.
Ada kurang lebih 20 spesies stroberi. Spesies yang paling umum ditanam untuk dijual adalah dari hasil penyilangan Fragaria x ananassa. 

Stroberi termasuk tanaman semak. Nama latin buah lambing cinta ini adalah Fragia. Nama tersebut barkaitan dengan ‘fragrance’ atau ‘aroma’. Sedangkan nama streawberige yang merupakan gabungan dari straw atau “straw” dan berige atau “berry. Konon nama tersebut berkaitan dengan ‘straw’ alias merang yang dipakai untukk mengalasi buah strawberry.
Melalui persilangan jenis tanaman ini dihasilkan berbagai stroberi baik dari ukuran, warna, bentuk, dan rasanya. Tanaman yang tergolong sebagai tanaman buah herba ini pertama kali ditemukan di Negara Chili, Amerika. Salah satu spesiesnya yang terkenal adalah Fragaria chiloensis yang menyebar ke berbagai belahan dunia seperti Amerika, Eropa, dan Asia. Spesies Fragaria vesca yabng penyebarannya lebih luas lagi dan jenis stroberi inilah yang pertama kali masuk ke Indonesia.
Lebih dari 700 macam buah stroberi yang menyebar diseluruh penjuru duniadan yang banyak kita temukan dipasar swalayan adalah stroberi modern (komersil) Fragariax ananassa var Duchesne yang dihasilkan dari persilangan F. virgina var Duchesne asal Amerika Utara dengan F. chiloensisvar Duchesne asal Chili. Negara Penghasil stroberi terbesar di dunia adalah Amerika Serikat yang mencapai 245% dari total produksi dunia. Negara produsen , lain yang cukup potensial adalah Jepang, Meksiko, Polandia, Italia. Dan New Zealand.
Beberapa kultivar strobri yang banyak ditanam adalah Douglas, Pajaro, Chandler, dan Parker. Buah stroberi yang ditanam diberbagai wilayah di dunia berasal dari buah berry liar. Kalau awal jenisnya tak sampai 10 jenis.
B.   Perkembanagan Stroberi di Indonesia
Pada pertengahan tahun 1990-an, tanaman buah ini mulai dikenal dan dikembangkan oleh petani Indonesia, khususnya oleh petani Rancabali, Bandung, Jawa Barat. Stroberi tumbuh cukup baik didaerah ini karena udaranya dingin menyerupai habita aslinya. Jenis stroberi yang banyak ditanam penduduk adalah Fragaria nilgerrensis, yang oleh warga setempat lebih dikenal sebagai stroberi nyoho. Tanaman strobri juga dapat dijumpai di Jawa Tengah, yaitu di sentra pertanian Tawangmangu , Kabupaten Karanganyar. Jenis stroberi yang dibudidayakan yaitu jenis daun keriting dan tristar yang memeang cocok ditanam di daerah ini.
Biji buah stroberi berada dibagian luar buah berbentuk sangat ecil sehingga membuat tampilan buah jadi semakin solid. Stroberi dijadikan sebagai lambing cinta pada zaman Yunani kuno. Stroberi dijadikan sebagai lambang cinta oleh masyarakat Yunani kuno karena warna, rasa, dan manfaat buah ini.
Buah berwarna merah ini kaya akan pigmen warna antosianin dan mengandung antioksidan yang tinggi. Selain itu stroberi ternyata kaya vitamin C, rendah kalori, mengandung serat, folat, potassium, serta asam ellagic.

C.    Manisnya Berbisnis Stroberi
Coba saja perhatikan. Di Lembang dan Ciwidey, Bandung (Jawa Barat) dan Batu di Malang (Jawa Timur) , dapat dikatakan jenis buah-buahan ini  mulai digemari para petani disana. Namun, sayangnya, produksi stroberi di Indonesia mesih relatif kecil.
Namun sebagian besar konsumen yang banyak memasok stroberi adalah mereka yang berasal dari industry farmasi dan minuman. Selain menjadi bahan baku vitamin C , sari buah ini juga diperas untuk dijadikan sirup. Karena khasiatnya yang beragam untuk kesehatan terutama untuk mencegah kolestrol tinggi, stroke, diabetes, menghaluskan kulit, dan memperlambat proses penuaan.

D.   Perkembangan Stroberi di Jawa Barat
Kecamatan Rancabali, yang masih termasuk Kabupaten Bandung, terletak di wilayah pegunungan sebelah selatan Kota Bandung, Jawa Barat. Paling tidak sudah 500 petani beralih dari usaha sayur-mayur ke stroberi. Sebagian warga berinisiatif berbisnis strawberry walk. Baru pada pertengahan tahun1990-an, stroberi dikenal masyarakat Rancabali. Sekitar tahun 1995, seorang petani diketahui membeli bibit stroberi diluar negri dan mencoba menanamnya di Rancabali.
Namun , baru dua tahun kemudian, yaitu tahun 1997, stroberi menjadi tanaman yang umum ditemui dihalaman rumah penduduk. Tahun 1999 masyarakat mulai menanam stroberi dalam skala besar. Sekitar tahun 2000, pasar stroberi mulai merambah ke luar Bandung, yaitu ke Jakarta. Terjadi booming pada tahun 2001.
Tiga tahun berselang , tahun 2004, kebun stroberi mendominasi pertanian di dua kecamatan yang letaknya jauh dari gunung Patuha, Ciwidey dan Rancabali. Jenis stroberi yang banyak ditanam penduduk adalah Fragaria nilgerrensis. Kultivar-kultivar itu memiliki perbedaan, namun juga ada kesamaannya. Perbedaannya terletaka pada bentuk buahnya. Adapun kesamaannya, petani dapat memanen buah stroberi tiga hingga empat kali seminggu.

E.    Stroberi di Dalam Karung Plastik
Daerah Soreang yang terletak di sebelah Selatan Bandung dewasa ini telah berkembang menjadi sentra penanaman stroberi. Kebun-kebun stroberi ini sekaligus berfungsi sebagai tempat wisata, dimana para tamu dapat melihat cara penanaman dan perawatan tanaman stroberi, dan dapat juga membeli dan memetiknya langsung.
Penggunaan karung plastik pada stroberi terutama dimaksudkan agar buah stroberi bias menggantung tidak bersentuhan langsung dengan tanah yang dapat membuat buah menjadi busuk. Stroberi pun merupakan komoditi yang layak untuk dijajaki sertaa dikembangkan dilain daerah dengan tujuan pasar ekspor ke Singapura.

F.    Stroberi Organik
Petani yang merintis pertanian stroberi dengan system pertanian ekologis sebelumnya tidak yakin akan berhasil. Tetapi melihat hasilnya yang berbeda jau dengan pertanian stroberi yag menggunakan pestisida dan pupuk kimia, satu per satu petani mulai mempercayainya.
Stroberi hasil perkembangan organik ini ternyata memang berbeda. Secara kasat mata , stroberi organic warnanya lebih cerah walaupun ukurannya sama dengan stroberi hasil pemupukan dan pestisida kimia, dan rasanya lebih manis, dan than sampai empat hari, beda dengan yang pakai kimia, yang hanya tahan tiga hari.
Dalam kurun satubulan panen perdana, para petaniitu sudah berasil mengambangkan tanaman stroberi organic lebih dari 20 ribu batang, yang sudah panen sebanyak 3.000 batang. Pada musim hujan, para petani bias menncapai keberhasilan panen stroberi dari 3.000 batang itu 60% saja. Namun, mereka sudah untung.
Untuk pupuk dan pestisida nabati, digunakan bahan-bahan alami, seperti limbah rumah tangga, kotoran hewan , air kelapa dan air biasa diramu dalam satu drum. Bila dengan asumsi yang sama, maka panen beberapa minggu mendatang untuk total 5.000 batang stroberi akan mencapai target setiap bulan.

1.      Ramah Lingkungan
Pemakaian unsur alami pada tanaman stroberi ini secara tidak langsung juga menjaga nilai ekologis terhadap lahan. Penggunaan pestisida alami (nabati) hanya berfungsi mengusir hama, bukan mematikannya. Penggunaan bahan pupuk alami, lanjutnya secara tidak langsung mengurangi aktivitas pengambilan humus oleh masyarakat dihutan subur.

2.      Tantangan Pemasaran
Kelompok petani ini sudah membuktikan bahwa pertanian organik bukan hanya meningkatkan pendapatan petani, tapi juga sebuah investasi besar produk pangan siapa untuk dilaga dengan produk sejenis ditingkat nasional bahkan internasional Petani membutukan sertifikat, sebagai bukti bahwa produk yang dihasilkan telah melalui percobaan dan penelitian beberapa pihak terkait.
Para pejabat yang terkait harus berusaha untuk membantu petani mendapatkan sertifikasi dari hasil pertanian ekologis, bekerjasama dengan Bionspecta dari Swiss, dan Lesos dari Jawa Timur. Stroberi organik selain dibutuhkan untuk konsumsi rumah tangga, juga sangat dibutuhkan oleh industri rumah makanan, obat-obatan , dan kecantikan.

G.   Penggunaan Insektisida Organofosfat
Penggunaan insektisida oranofosfat untuk meningkatkan produksi buah dan melindunginya dari hama maupun penyakit dapat meninggalkan bekas berupa residu yang membahayakan kesehatan konsumen.
Penilitian yang dilakukan untuk mengetahui residu insektisida oranfosfat pada buah stroberi dikebun-kebun argowisata tersebut. Sampel diambil pada kebun dengan luas antara 1.000 m² - 5.000 m² satu hari sebelum penyemprotatan, langsung setelah aplikasi insektisida , dan satu hari setelah penyemprotan.
Metode analisis dengan alat gas Chromatography dengan ekstraksi menggunakan homogenizer dengan pelarut aseton dan heksan berdasarkan Metode Standar Analisis Residu Pestisida Komisi Pestisida tahun 1997.  Proses pencucian buah dengan perendaman dapat mengurangi residu insektisida sebanyak 40-60%, sedangkan penggunaan sabun khusus untuk mencucu sayur dan buah tidak memberikan kontribusi yang terlalu signifikan.

H.   Argowisata Petik Stroberi Cara Ichigogari, Jepang
Pertanian stroberi di Yamanashi Minami, sekitar 150 km kea rah barat dari kota Tokyo. Ichigoberarti stroberi, dan kari berarti memburu. Digabungkan ucapannya menjadi Ichigogari, yang artinya memetik buah stroberi di sebuah kebun stroberi dan memakan hasil sendiri sepuasnya. Salah satu yang terkenal dengan Ichigogari adalah Prefektur Yamanashi.
Pertanian stroberi ini terletak di perbukitan di pinggir kota, mempunyai 6 buah greenhouse , setiap greenhouse ditandai dengan nomor. Luas greenhouse 1.000 m². Greenhouse dilengkapi dengan peralatan modern, antara lain :
1.      Pengatur suhu ruangan, pengatur penyiraman air hara, penghangat tanah, dan gas CO
2.      Fasilitas tanki penyimpan minyak tanah untuk bahan bakar mesin pemanas dan tabung-tabung berisi gas CO
3.      Plastik penutup untuk mengatur suhu udara dalam greenhouse
4.      Pipa untuk menyalurkan air hangat
5.      Pengintrol tekanan air yang dialirkan melalui pipa-pipa
6.      Heater (mesin pemanas) untuk menjaga agar ruangan tetap hangat ketika musim dingin
7.      Locker yang terkunci untuk menyimpan barang bawaan para pengunjung.
Pengunjung dipersilahkan memetik buah stroberi dan memakan sepuasnya selama 30 menit. Pengunjung sebelum masuk mencuci tangan terlebi dahulu. Pengunjung memetik dan menyantap stroberi di tempat yang rapi dan bersih yang dialasi dengan plastik. Harga tiket per orang pada bulan Desember 2.000 yen, Januari 1.800 yen, Februari 1.700 yen, Maret 1.500 yen, April 1.200 yen, Mei 100 yen. Sedangkan anak yang berumur kurang dari 7 tahun tiketnya dikenakan 500-1.200 yen per anak. Pengusahanya mengaku penghasilan selama empat setengah bulan 1,0-2,0 juta yen.



BAB 2
PENGENALAN TANAMAN STROBERI

A.   Klasifikasi
Dalam dunia tumbuh-tumbuhan , tanaman stroberi diklasifikasikan sebagai berikut :
                Devisi              : Spermatophyta
            Subdivisi          : Angiospermae
            Kelas                : Dicotyledonae
            Keluarga          : Rosaceae
            Genus              : Fragaria
            Spesies                        : Fragaria spp

Stroberi yang kita temukan di pasar swalayan adalah hibrida yang dihasilkan dari persilangan F. virgiana var Ducesne asal Amerika Utara dengan F. chiloensis var Duchesne asal Chili, menghasilkan hybrid yang merupakan stroberi modern (komersil) Fragaria x annanassa var Duchesne. Varietas stroberi introduksi yang dapat ditanam di Indonesia adalah Osogrande, Pajero, Selva, Ostara, Tenira, Robunda, Bogata, Elvira, Grella, dan Red Gantlet.

B.   Sifat-Sifat Botani Tanaman Stroberi
Stroberi adalah tumbuhan keluarga rumput yang memiliki dahan dua jenis, jenis rebah dan tegak. Ketinggian jenis tegak mencapai 8-15 cm. daunnya terdiri dari tiga daun kecil bergigi dan ekor panjang dan berwarna putih, dan berkumpul dalam jumlah dua sampai lima atau bahkan lebih. Pertumbuhan dan pengembangbiakan stroberi bukan hanya melalui benih, melainkan juga melalui akar tumbuhan.
Secara umum , stroberi memiliki 81-87% air , 3-13 % glukosa dan lulez, bahan lemak, asid-asid bebas, vitamin C yangbanyak dan sedikit vitamin B, A, E , dan K. Selain itu, stroberi memiliki kandungan zat besi, sodium dan fosfor, meniziyum, belerang,kalsium, silis, yodium dan banyak lagi kandungan zat lainnya.
1.      Akar
Tanaman stroberi dewasa mempunyai 20-35 akar primer dengan panjang 40 cm. Secara morfologi (struktur luar) akar tersusun atas rambut akar, batang akar, ujung akar, dan tudung akar. Sedangkan secara anatomi (struktur dalam) akar tersusun atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat. Ujung akar dilindungi oleh tudung akar. Tudung akar  berfungsi untuk melindungi akar terhadap kerusakan mekanis pada waktu menembus akar. Adanya rambut-rambut akar akan memperluas daerah penyerapan air dan mineral. Cara penyerapan air dan mineral dari dalam tanah oleh rambut-rambut akar berlangsung secara osmosis. Osmosis adalah pergerakan zat dari larutan yang lebih pekat (berkonsentrasi tinggi) melalui selaput semipermeabel.
2.      Batang
a.      Struktur Batang
Batang stroberi sangat pendek dan terdapat banyak daun disetiap buku. Batang utama dan daun tersusun rapat disebut Crown.
b.      Fungsi Batang
1.      Batang merupakan organ lintasan air dan mineral dari akar ke daun dan lintasan zat makan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
2.      Pada fase pertumbuhan , batabg menghasilkan daun dan tunas. Sedang pada fase reproduksi, batang menghasilkan bunga.
3.      Daun
a.      Struktur Daun
1)      Morfologi Daun
Masa pertumbuhan vegetative membentuk daun-daun barusetiap 8-12 hari dan bertahan 1-3 bulan kemudian kering. Daun stroberi dengan tepi bergigi merupakan daun trifoliate.
2)      Anatomi Daun
Bagian-bagian daun terdiri dari atas kebawah, yaitu epidermis, jaringan palisade, jaringan spons, dan berkas pembuluh angkut daun.
b.      Fungsi daun
Daun berfungsi sebagai tempat fotosintesis, transpirasi, dan sebagai alat pernafasan.
4.      Bunga
Bunga merupakan alat perkembangbiakan karena didalam bunga terdapat alat-alat reproduksi seperti benag sari, putik, dan kandung lembaga. Susunan bunga tanaman stroberi terdiri dari :
a.      Sepal (kelopak bunga)
b.      Petal (daun mahkota)
c.       Stamen (benang sari)
d.      Pistil (putik)
e.      Receptacle (dasar bunga)
f.        Anther (alat kelamin jantan)
g.      Stigma (kepala putik)
h.      Ovul (bakal biji)
i.        Inflorensens (malai)
a.      Struktur Bunga
Bunga tanaman stroberi mempunyai 5 sepal, 5 petal dan 20-35 stamen dan ratusan pistik yang menempel pada receptacle dengan pola melingkar. Bunga tersusun dalam inflorensens terletak di ujung tanaman. Inflorensens terdiri dari batang utama dan batang cabang. Infloresens mempunyai 1 bunga primer, 2 skunder, 4 tersier, 8 kuarterner dan 16 kuiner.
b.      Fungsi Bunga
Fungsi bunga adalah sebagai alat perkembangbiakan generative pada tumbuhan. Bunga yang pertama mekar adalah bunga primer. Penyerbukan terjadi diakibatkan bantuan angin, gaya gravitasi dan serangga.

C.    Varietas Stroberi
Stroberi yang kita temukan di pasar swalayan adalah hibrida yang dihasilkan dari persilangan F. virgiana var Ducesne asal Amerika Utara dengan F. chiloensis var Duchesne asal Chili. Menurut penggolongan dari USDA ada beberapa bentuk buah umum, yaitu oblate, globose, globose conic, conic, long coni necked, long wedge, dan shop wedge. Stroberi merupakan buah daerah subtropika. Varietas introduksi yang dapat ditanam di Indonesia antara lain .
1.      Sweet Charlie (Amerika Serikat)
2.      Oso Grande (California)
3.      Tristar (Amerika Barat)
4.      Nyoho (Jepang dan Korea Selatan)
5.      Hokowaze (Jepang)
6.      Rosa Linda (Florida)
7.      Chandler (California)
D.   Penyebaran Tanaman Stroberi
Spesies F.Vesca yang lebihluas penyebarannya dan jenis stroberi inilah yang pertama kali masuk ke Indonesia.Tanaman stroberi dapat tumbuh subur pada wilayah dengan lama penyinaran matahari yang berkisa 8-10 jam per hari. Untuk factor suhu udara optimum antara 17ºC-20ºC, suhu minimum antara 4ºC-5ºC.

E.    Perbedaan antara Stroberi Lokan dan Impor
Masing-masing varietas stroberi memiliki karakter yang berbeda satu sama lain, baik local ataupun impor. Selain itu, perbedaan stroberi jenis local dan impor juga ada pada proses kematangan buah. Terlebih jika buah akan dikirim ke suatau daerah yang membutuhkan teknik kematangan khusus. Berbeda dengan jenis impor yang dapat dilakukan proses pengiriman dalam keadaan setengah matang.



BAB 3
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN BUAH STROBERI

A.   Syarat-Syarat Tumbuh
1.    Keadaan Iklim
Tanaman stroberi dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan 600-700 mm/tahun. Lamanya penyinaran cahaya matahari yang dibutuhkan dalam pertumbuhan adalah 8–10 jam setiap harinya. Stroberi adalah tanaman subtropis yang dapat beradaptasi dengan baik di dataran tinggi tropis yang memiliki temperatur 17–20 derajat C. Kelembaban udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman stroberi antara 80-90%.
2.    Media Tanam
Jenis tanah yang baik untuk bertanam tanaman stroberi adalah lahan yang berpasir yang mengandung tanah liat di lereng pegunungan , kaya akan bahan organik, sirkulasi udara dan tata air dalam tanah baik.
a.      Sifat Fisis Tanah
Ketersediaan oksigen didalam tanah sangat penting untuk pernafasan akar tanaman dan meningkatkan drainase. Pertumbuhan tanaman stroberi akan baik pada tanah yang datar atau sedikit miring solum dalam dan mempunyai drainase yang baik, tanah gembur, subur, dan permeabilitas sedang. Tanaman stroberi yang sering tergenang oleh air akan mengalami pembusukan akar dan mudah terserang penyakit.
b.      Sifat Kimia Tanah
Sifat kimia yang sangat berpengaruh tersebut adalah derajat keasaman tanah (pH) dan keadaan salinitas (kadar garam) dalam tanah. Stroberi dapat tumbuh optimal pada tanah dengan pH 5,4-6,8.
c.       Sifat Biologi Tanah
Sifat biologi tanah yang baik ddapat membantu tersedianya unsur hara, membantu melarutkan unsur hara yang tidak larut, dan dapat menyimpan kelebihan unsur hara. Agar penanaman tanaman stroberi berhasil dengan baik , sifat-sifat fisis, kimia, dan biologi tanahyang mempengaruhi persyaratan pertumbuhan tanaman perlu diperhatikan.

B.   Pembibitan
Untuk mendapatkan bibit stroberi galur F1 yang paling ideal untuk dikembangkan sebagai budidaya tingkat komersial harus impor bibit F0 terlebih dahulu. Stroberi diperbanyak dengan biji dan bibit vegetatif (anakan stolon atau akar sulur).
1.      Persemaian
Biji yang sudah mendapat perlakuan fungsida, disemaikan dalam wadah yang terbuat dari kotak kayu, polibag, pot bunga dan sebagainya. Biji disebar merata diatas persemaian , dengan media berupa campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang (kompos) yang halus dan bersih (1:1:1). Kemudian ditutup dengan plastik atau kaca bening dan disimpan pada temperatur 18-20º C. Penyiraman cukup dilakukan satu kali sehari yaitu pada waktu pagi hari atau sore hari.
2.      Penyimpanan Polibag
a.      Siapkan polibag (hitam) dengan ukuran kira-kira 15 cm x 23 cm. Polibag diberi lubang dibagian samping dan bagian bawah.
b.      Isi polibag dengan media semai berupa campuran tanah subur, pasir dan pupuk kandang.
c.       Sebelum ditanam, polibag disiram air
3.      Menanam Semaian
Segera setelah tnaman berdaun dua helai (kira-kira umur satu bulan), calon bibit dipindahkan ke pot kecilatau polibag. Setiap pagi, polibag penyapihan dijemur di sinar matahari, tetapi kalau sudah pukul 09.00 dilindungi lagi.

C.    Pembukaan Lahan Pertanaman
1.      Pembukaan Lahan secara Mekanis
Pembukaan lahan secaa mekanis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a.      Membabat dan memotong pohon-pohonkecil dan semak-semak yang tumbuh di bawah pohon-pohon yang besar.
b.      Memotong pohon besar dengan menggunakan gergaji mesin
c.       Memotong cabang-cabang pohon dan ranting-ranting kayu pohon yang sudah tumbang.
Pembukaan lahan secara mekanis juga dapat dilaksanakan dengan menggunakan alat makanisasi seperti buldozer.
2.      Pembukaan Lahan secara Kimia
Pembukaan lahan secara kimia biadanya dilakukan pada areal yang ditumbuhi ilalang. Agar lebih berhasil, ilalang disemprot dengan herbisida sistemik pada saat-saat pertumbuhan ilalang dalam fase tumbuh aktif.
3.      Pembukaan Lahan secara Manual
Pembukaan lahan secara manual ini masih menggunakan peralatan konvensional. Dianjurkan agar dalam pengolahan tanah sekaligus dilakukan pembuatan teras, rorak, benteng, parit, atau menanam secara kontur.

D.   Pengolahan Tanah
Permukaan daratan dengan kekayaan benda-benda padat , cair , dan bahkan benda gas tersebut dinamakan lahan. Tanah adalah benda yang berwujud padat, cair, gas yang tersusun oleh bahan anorganik dan organik yang terdapat dalam lahan. Mineral adalah benda-benda bentukan alam yang mempunyai susunan kimia tertentu dan pada umumnya berkristal.
1.      Arti Tanah Bagi Pertanian
Tujuan usaha pertanian adalah untuk memperoleh hasil yang sebanyak-banyaknya. Faktor tanah yang mempengaruhi produksi dalam usaha tani mencangkup tiga segi, yaitu fisik, kimia dan biologi. Faktor fisik tanah adalah tentang tekstur, struktur, konsistensi, drainase, tata udara, temperatur, dan warna tanah. Faktor kimia adalah pengaruh ion terhadap tumbuhnya tanaman, keasaman tanah atau pH. Faktor biologi adalah tentang jasad-jasad hidup dalam tanah atau jasad renik. Untuk tanah yang memiliki difat kimianya jelek mudah diperbaiki, yaitu dengan pemupukan.
2.      Pemeliharaan Kesuburan Tanah
Tanah yang subur adalah tanah yang mempunyai profil yang dalam kedalaman melebihi 150 cm, struktur gembur, pH sekitar 6-6,5 dan mempunyai aktivitas jasad renik yang tinggi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi untuk menentukan berapa banyaknya unsur hara yang telah terangkut dan banyaknya pupuk yang diperlukan untuk toreksi adalah sebagai berikut :
a.      Kesuburan tanah pertanian itu sendiri
b.      Keasaman tanah
c.       Kelembapan tanah
d.      Tinggi rendahnya kadar behan organis
e.      Kemampuan penyerapan terhadap pupuk
f.        Faktor iklim
g.      Nilai ekonomi tanaman
      Hal-hal yang dapat mengakibatkan berkurangnya kandungan mineral antara lain :
a.      Terserap oleh tanaman dan selanjutnya terbawa keluar ketika pemanenan berlangsung
b.      Pengikisan lapisan tanah bagian atas
c.       Pelunturan yaitu terbawa air bersama-sama dengan menyerapnya air

E.    Tanah Siap Tanam
1.      Pengolahan Pertama (Menggemburkan Tanah)
Tujuan pengolahan tanah adalah untuk menciptakan tanah menjadi gembur, subur, berhumus, dan berdrainase yang baik. Drainase yang baik akan mencegah tanaman terserang penyakit. Tanah dibersihkan dari rumput atau kotoran lain, kemudian dibajak atau dicangkul dengan kedalaman sekitar 20-35 cm. Pencangkulan tanah yang terlalu dalam dapat mengakibatkan tanah yang kurang subur bercampur dengan tanah yang subur sehingga mengganggu pertumbuhan tanaman.
2.      Pengolahan Kedua (Pembuatan Bedengan)
Pengolahan kedua kalinya dibajak atau dicangkul kembali stelah tanah dibiarkan atau dicangkul kembali setelah tanah dibiarkan selam 2-3 minggu sejak pengolahan pertama. Bendengan dibuat dengan lebar antara 80 x 100 cm, tinggi 30-40 cm, dan jarak antarbendengan 50-60 cm. perlu dibuat parit keliling sebesar 20-30 cm dan dalamnya sekitar 30 cm untukpembuangan air yang berlebihan.
3.      Pengolahan Ketiga (Pemberian Pupuk Kandang)
Mencangkul tipis-tipis untuk penggemburan tanah, juga dilakukan pemupukan dasar dengan memberikan pupuk kandang yang telah masak, 250 kg/ha SP-36 dan 100 kg/ha KCI.
4.      Pengapuran
Sebaiknya stroberi ditanam ditanah dengan drainase yang baik dengan pH 5,4-6,5. Jika pH tanah terlalu rendah, tanaman akan mengalami stres. Kondisi ini dapat diatasi dengan menambahkan kapur kalsit atau dolomite. Jumlah kalsit yang harus ditambahkan sekitar 2-4 ton/ha.

F.    Teknik Penanaman
1.      Persiapan Lubang Tanam
Pembuatan lubang tanam dilakukan satu minggu sebelum penanaman bibit. Jarak antarlubang dalam barisan menjadi 40 x 30, 50 x 50 atau 50 x 40.
2.      Seleksi Bibit
Bibit stroberi dapat dipindahkan ke lahan pertanaman apabila telah berumur antara 30-45 hari di persemaian. Bibit yang terpilih sebaiknya yang berpenampilan sehat, tumbuh subur dan tegak, serta daunnya tidak ada yang rusak.
3.      Pemberian MPHP (Mulsa Plastik Hitam Perak)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan mulsa plastic ini, antara lain :
a.      Bendeng-bendeng diairi terlebih dahulu sebelum pemasangan mulsa plastic
b.      Mulsa plastik dipasang pada saat udara panas dan plastic sedang memuai
c.       Warna hitam pada plastik merupakan bagian yang menghadap ketanah, sedangkan bagian yang berwarna perak menghadap keatas.
4.      Penanaman Bibit
Tata cara penanaman bibit tanaman stroberi sebagai berikut.
a.      Siram medium tanam dengan air bersih sehingga keadaannya cukup basah
b.      Keluarkan bibit lengkap bersama akar dengan cara menyobek polibag
c.       Buat lubang tanam dalam pot dengan cara menggali
d.      Tanamkan bibit tepat ditengah pot pada posisi tegak
e.      Sewaktu menanam, leher akar harus tertutup dan pada akhir penanaman permukaan tanah sekitar bibit dalam rata atau sedikit cembung.
f.        Siram dengan air bersih hingga keadaan mediumnya cukup basah (lembab)

G.   Stroberi “Digantung” di Udara sebagai Alternatif Cara Penanaman
Hampir 100%  produksi stroberi Negara paman Sam itu dilakuakan diladang-ladang terbuka dengan menggunakan plastik mulsa yang di sterilisasi menggunakan methil bromida. Penemuan yang paling sukses dalam budidaya stroberi di wilayah Israel ialah dengan cara “menggantung”, yaitu menanam stroberi pada media-media yang digantung di udara dalam greenhouse



BAB 4
PEMELIHARAAN DAN PEMUPUKAN
A.   Pemeliharaan Tanaman
1.      Penyulaman
Penyulaman adalah kegiatan untuk mengganti tanaman yang mati, rusak, atau yang pertumbuhannya tidak normal. Penyulaman dilakukan sebelum tanaman berumur 15 hari setelah tanam. Pertumbuhan yang tidak normal itu terjadi di sebabkan oleh kesalahan pada saat penanaman. Bibit yang digunakan untuk penyulaman adalah bibit yang sengaja disisakan atau dibiarkan tumbuh pada lahan pembibitan sebagai bibit cadangan. Bibit yang digunakan adalah bibit yang sana umurnya.
2.      Penyiangan
Pemberantasan  gulma atau tanaman liar dalam arti sempit disebut penyiangan. Pada dasarnya ada tiga cara pemberantasan gulma, yaitu :
a.      Pemberantasan gulma secara mekanis yaitu pemberantasan dengan menggunakan alat dan tenaga secara langsung.
b.      Pemberantasan gulma secara kimiawi, keuntungannya adalah dapat menghemat tenaga. Namun, dapat mengganggu organisme lain.
c.       Pemberantasan gulma secara biologi adalah dengan menggunakan tumbuh-tumbuhan atau organism tertentu yang bertujuan mengurangi pengaruh buruk dari gulma.
3.      Pemangkasan
Pemangkasan sebaiknya dilakukan  secara teratur, terutama membuang daun-daun tua atau rusak. Pemangkasan stolon juga perlu, pemangkasan stolon mulai dilakukan setelah dua ninggu tanam di polibag kecil. Stolon yang terbentuk dibuang setiap 7-10 hari sekali.
4.      Penyiraman dan Pengairan
Ciri umum tanaman mengalami kekeringan adalah daunnya layu. Penyiraman sebaiknya dilakukan saat tanah mulai mongering. Banyaknya air tergantung pada kondisi media tanam, kelembaban udara, dan suhu udara. Sistem irigasi tetes dalah sistem menggunakan pipa- pipa karet yang diletakkan didekat tanaman.
Para petani stroberi di Ciwidey umumnya mengairi tanaman sacara manual, yakni menggunakan alat gembor atau alat penyemprot tanaman.
5.      Peremajaan Tanaman
Secara umum peremajaan dilakukan setelah tanaman berumur satu tahun. Peremajaan dilakukan dengan cara mencabut tanaman lama dan menggantikannya menggunakan bibit baru. Waktu  yang ideal untuk melakukan peremajaan adalah pada sore hari setelah pukul 16.00.
6.      Pemberian Pestisida
Pestisida ada yang berbentuk cairan, tepung , butiran, dan ada pula yang lempengan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aplikasi pestisida sebagai berikut.
a.      Orang yang memyemprotkan pestisida harus memggunakan peralatan pengaman.
b.       Jangan makan, minum, atau merokok saat membuat larutan pestisida dan saat menyemprot
c.       Jangan mengaduk larutan menggunakan tangan
d.      Jangan mencampur berbagai larutan pestisida menjadi satu
e.      Jangan menyemprot tanaman yang sedang dipanen atau akan dipanen dalam satu minggu kemudian.

B.   Pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk menambah ketersediaan unsure hara dalam tanah terutama agar tanaman dapat menyerapnya sesuai dengan kebutuhan tanaman itu sendiri.
1.      Pemupukan Dasar
Taburkan pupuk UREA 20 kg + TSP 25 kg + KCI 10 kg dan pupuk kandang 2-3 ton dalam 1.000 m². POC NASA disiramkan 30-60 tutup/1.000 m² ditambahkan air secukupnya.
2.      Pemberian Natural Glio
Untuk mengurangi penyakit karena jamur, utamanya penyakit layu tebarkan Natural GLIO yang telah dicamour dengan pupuk kandang dan diamkan selama seminggu.
3.      Pertanaman tanpa Mulsa
Pupuk susulan diberikan 1,5-2 bulan setelah tanam sebanyak 2/3 disis anjuran.
4.      Pertanaman dengan Mulsa
Pupuk susulan ditambahkan jika pertumbuhan kurang baik. Campuran urea SP-36 dan KCI sebanyak 5 kg dilarutkan dalam 200 liter air.
C.    Fungsi dan Defiensi Unsur
1.      Fungsi dan Defiensi Unsur N
a.      Fungsi Unsur N
Nitrogen merupakan unsur hara utama bagi pertumbuhan tanaman. Fungsi Nitrogen bagi tanaman adalah .
1)      Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman
2)      Menyehatkan pertumbuhan daun
3)      Meningkatkan kadar protein
4)      Meningkatkan perkembangan mikroorganisme dalam tanah
b.      Defiensi unsur N
1)      Dapat menyebabkan Klorisis
2)      Jaringan daun menjadi kering dan mati
3)      Helaian daun menjadi pendek dank eras
4)      Pertumbuhan tanaman terhambat dan kerdil
2.      Fungsi dan Defiensi Unsur P
a.      Fungsi unsur P
Secara umum fungsi Fosfor dalam tanaman dapat dinyatakan sebagai berikut .
1)      Dapat mempercepat pertumbuhan akar semai
2)      Dapat mempercepat serta memperkuat pertumbuhan tanaman muda
3)      Dapat mempercepat pembungaan dan pemasakan buah
b.      Defiensi unsur P
1)      Warna daun hijau tua dan permukaannya terlihat mengkilapkemerahan
2)      Bagian tepi daun, cabang, dan batang mengecil dan berwarna merah keunguan
3)      Tanaman lambat berbuah, kualitas buah jelek, dan buah cepat masak
3.      Fungsi dan Defiensi Unsur K
a.      Fungsi unsur K
1)      Pembentukan protein dan karbohidrat
2)      Mengeraskan bagian kayu tanaman
3)      Meningkatkan kualitas buah
b.      Defiensi unsur K
1)      Daun tua akan mengkerut dan keriting
2)      Timbul bercak kuning transparan pada daun
3)      Rentan terhadap penyakit
4)      Ukuran buah kecil-kecil, dan cepat rusak atau membusuk
4.      Defiensi Unsur Mangan (Mm)
Kekurangan mangan dalam tanaman stroberi menyebabkan dfaun berwarna kusam dan klorosis antar tulang daun.
5.      Defiensi Unsur CU
Tepi daun menjadi bergelombang. Daun baru yang muncul berukuran lebih kecil dan kuning. Buah yang dihasilkan juga lebih kevil dan kuning.
6.      Defiensi molybdenum (Mo)
Menunjukan gejala luka berwarna abu-abu. Semula daun hanya melipat pada bagian tepi saja, tetapi daun yang kekurangan Mo terus-menerys dapat menjadi tergulung seluruhnya.
7.      Defiensi Sulfur (S)
Anakan daunnya berjumlah tiga lebih kecil dari dua lembar yang lainnya. Pada daun tua, tepi gerigi daun menunjukan warna coklat kehitaman.
8.      Defiensi Kalsium (Ca)
Ujung daun baru yang masih belum membuka mengering. Pada saat pembungaan , menunjukan gejala nekrosis dalam bentuk garis.
9.      Defiensi Besi (Fe)
Daun muda berwarna hijau muda, kuning , serta kadang putih di daerah antara tulang-tulang daun.

10.  Defiensi Boron (B)
Pertumbuhan akar sangat terhambat. Akar menunjukan pecabangan yang banyak dan kaku.

D.   Hubungan Antar Pupuk, Tanah, dan Tanaman
Penggunaan pupuk kimia harus diperhatikan kondisi tanah, kadar kesadahan air tanah, cuaca, dan harga pupuk tersebut. Dilahan yang airnya memiliki kesadahan yang tinggi , pemberian unsure N ammonium akan lebih baik pada N nitrat, karena N ammonium tidak akan terpengaruh oleh unsure Ca yang ada di dalam air.
Jika salah satu kondisi tersebut tidak memenuhi kondisi ideal untuk penyerapan hara, hara tidak akan terserap tanaman walaupun ketersediaannya didalam tanah cukup banyak. Vurah hujan tinggi akan menyebabkan pencucian unsur K, Ca, dan N yang ada. Penggunaan mulsa sangat membantu mencegah tercucinya unsur-unsur hara pada tanah.



BAB 5
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

A.   Penyebab Kerusakan pada Tanaman
Kerusakan pada suatu tanaman bisa besebabkan oleh faktor biotis, seperti sebangsa jamur , bakteri , insekta, virus, dan gulma. Kerudakan pada suatu tanaman bisa disebabkan oleh faktor nonbiotis, misalnya suhu, cahaya, oksigen, air, tanah, dan sebagainya.
1.      Cara Preventif
Cara preventiv adalah suatu usaha atau tindakan yang dilakukan sebelum tanam itu mendapat serangan hama, penyakit, dan gulma.
2.      Cara Kuratif
Cara kuratif adalah suatu usaha atau tindakan yang dilakukan setelah tanaman mengalami gangguan serangan hama, penyakit, dan gulma. Cara kuratif ini meliputi sebagai berikut.
a.      Biologis
b.      Kimiawi
c.       Fisis

B.   Hama dan Pengandaliannya
Hama adalah hewan yang merusak tanaman atau hasil tanaman karena aktivitas hidupnya, terutama aktivitas untuk memperoleh makanan. Beberapa hama yang benar-benar sebagai musuh utama yang menyerang tanaman stroberi, antara lain.
1.      Kutu daun (Chaetosiphon fragaefolii)
Kutu berwarna kuning-kuning kemerahan, kecil (1-2 mm), hidup bergerombol di permukaan bawah daun. 
a.      Gejala: pucuk/daun keriput, keriting, pembentukan bunga/buah terhambat.
b.      Pengendalian: dengan insektisida Fastac 15 EC dan Confidor 200 LC.
2.      Tungau (Tetranychus sp. dan Tarsonemus sp.)
Tungau berukuran sangat kecil, betina berbentuk oval, jantan berbentuk agak segi tiga dan telur kemerah-merahan.
a.      Gejala: daun berbercak kuning sampai coklat, keriting, mengering dan gugur.
b.      Pengendalian: dengan insektisida Omite 570 EC, Mitac 200 EC atau Agrimec 18 EC.
3.      Kumbang penggerek
kumbang penggerek akar (Otiorhynchus rugosostriatus) dan kumbang penggerek batang (O. sulcatus).
a.      Gejala: di bagian tanaman yang digerek terdapat tepung.
b.      Pengendalian: dengan insektisida Decis 2,5 EC, Perfekthion 400 EC atau Curacron 500 EC pada waktu menjelang fase berbunga.
4.      Kutu putih (Pseudococcus sp.)
a.      Gejala: bagian tanaman yang tertutupi kutu putih akan menjadi abnormal.
b.      Pengendalian: kimia dengan insektisida Perfekthion 400 EC atau Decis 2,5 EC.
5.      Nematoda (Aphelenchoides fragariae atau A. ritzemabosi)
Hidup di pangkal batang bahkan sampai pucuk tanaman.
a.      Gejala: tanaman tumbuh kerdil, tangkai daun kurus dan kurang berbulu.
b.      Pengendalian: dengan nematisida Trimaton 370 AS, Rugby 10 G atau Nemacur 10 G.
6.      Kutu Kebul (Bernisia Tabbaci)
Hama ini hidup dibalik daun , berbentuk seperti lalat kecil berwarna putih.
a.      Gejala : Daun berwarna bercak kuning, kemudian daun mengeriting , dan perlahan mengering
b.      Menggunakan insektisida Agrimec 18 EC

C.    Penyakit dan Pengendaliannya
1.      Kapang kelabu (Botrytis cinerea)
a.      Gejala: bagian buah membusuk dan berwarna coklat lalu mengering.
b.      Pengendalian: dengan fungisida Benlate atau Grosid 50 SD.
2.      Busuk buah matang (Colletotrichum fragariae Brooks)
a.      Gejala: bah masak menjadi kebasah-basahan berwarna coklat muda dan buah dipenuhi massa spora berwarna merah jambu.
b.      Pengendalian: dengan fungisida berbahan aktif tembaga seperti Kocide 80 AS, Funguran 82 WP, Cupravit OB 21.

3.      Busuk rizopus (Rhizopus stolonifer).
a.      Gejala: (1) buah busuk, berair, berwarna coklat muda dan bila ditekan akan mengeluarkan cairan keruh; (2) di tempat penyimpanan, buah yang terinfeksi akan tertutup miselium jamur berwarna putih dan spora hitam.
b.      Pengendalian: membuang buah yang sakit, pasca panen yang baik dan budidaya dengan mulsa plastik.

4.      Empulur merah (Phytophthora fragariae Hickman)
a.      Gejala: jamur menyerang akar sehingga tanaman tumbuh kerdil, daun tidak segar, kadang-kadang layu terutama siang hari.

5.      Embun tepung (Sphaetotheca mascularis atau Uncinula necator).
a.      Gejala: bagian yang terserang, terutama daun, tertutup lapisan putih tipis seperti tepung, bunga akan mengering dan gugur.
b.      Pengendalian: dengan fungisida Benlate atau Rubigan 120 EC.

6.      Daun gosong (Diplocarpon earliana atau Marssonina fragariae)
a.      Gejala: Daun berbercak bulat telur sampai bersudut tidak teratur, berwarna ungu tua.
b.      Pengendalian: kimia dengan fungisida Dithane M-45 atau Antracol 70 WP.

7.      Bercak daun
Penyebabnya adalah (1) Ramularia tulasnii atau Mycosphaerella fragariae,
a.      Gejala: bercak kecil ungu tua pada daun. Pusat bercak berwarna coklat yang akan berubah menjadi putih; (2) Pestalotiopsis disseminata, Gejala: bercak bulat pada daun. Pusat bercak berwarna coklat fua dikelilingi bagian tepi berwarna coklat kemerahan atau kekuningan, daun mudah gugur; (3) Rhizoctonia solani, Gejala:bercak coklat-hitam besar pada daun.

b.      Pengendalian: kimia dengan fungisida




BAB 6
PANEN DAN PENGOLAHAN PACAPANEN STROBERI

A.   Peruntukan Buah Stroberi
Stroberi memerlukan lima bulan untuk dapat dipanen. Satu tanamna bapat berbuah 15 butir dengan berat rata-rata 1,5 ons/tanaman. Ketika usia buah 1 minggu, muncul kembali bunga.

B.   Panen
Pada umumnya, puncak produksi stroberi di Indonesia pada bulan Maret hingga April.
1.      Ciri-ciri Umur Panen
Kulit buah didominasi warna merah, hijau kemerahan hingga kuning kemerahan. Pemetikan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Dalam cuaca panas, buahnya cepat lembek dan busuk.
2.      Cara Panen
Ada teknik khusus pemanenan stroberi. Caranya, buah dipetik bersamaan dengan tangkai dan kelopaknya dengan tangan secara hati-hati atau dengan gunting.
3.      Perkiraan Produksi
Produksivitas tanaman stroberi bergantung pada varietas dan teknik budidayanya.
a.      Varietas Osogrande : 1,2/tanaman/tahun
b.      Varietas Pajero : 0,8 kg/tanaman/tahun
c.       Varietas Selva : 0,6-0,7 kg/tanaman/tahun
C.   Pascapanen
Hal yang harus diperhatikan selama pascapanen stroberi antara lain sebagai berikut.
1.      Pengumpulan
Untuk mengatasi kerusakan buah, hasil panen ditampung pada tray plastik. Cuci dengan air mengalir dan tiriskan diatas rak penyimpanan.
2.      Pernyotiran dan Penggolongan
Penyortiran dilakukan berdasarkan varietas, warna, ukuran, dan bentuk buah.
a.      Kelas Ekstra
Buah yang memiliki ukuran 20-30 mm, atau tergantung pada spesies dan warna kematangan buah seragam.
b.      Kelas 1
Ukuran buah berkisar antara 15-25 mm atau tergantung pada spesies dan bentuk serta warna buah bervariasi.
c.       Kelas 2
Buah merupakan sisa seleksi dari kelas satu yang masih dalam keadaan baik.
3.      Pengemasan dan Penyimpanan
1.      Dengan cara mengemas buah di dalam wadah plastic transparan atau putih.
2.      Stroberi yang telah dipanen secara hati-hati kedalam kontak plastic hingga penuh
3.      Buah ditutup denagn plastic lembar polietilence
4.      Pengambilan Contoh
5.      Pengolahan
          Tujuan utama adalah untuk meningkatkan keawetan bahan sehingga layak untuk dikonsumsi.

D.   Standar Produksi
1.      Ruang Lingkup
2.      Klasifikasi dan Standar Mutu
3.      Pengambilan Contoh
4.      pengemasan
E.    Analisis Usaha Budidaya Stroberi
            Bertujuan untuk mengetahui untung atas usaha pertanian, dan juga dapat  bahan pertimbangan  mengambil keputusan guna menentukan langkah berikutnya.
1.      Biaya Produksi
2.      Produksi 1 tahun/ha
3.      Parameter Kelayakan Usaha



BAB 7
MANFAAT TANAMAN STROBERI

A.   Manfaat Mengonsumsi Stroberi
Mengonsumsi pangan alami jauh lebih baik daripada yang telah dimurnikan.
1.      Beberapa Senyawa Fitokimia yang Terdapat pada Buah Stroberi
a.      Anthocyanin
Senyawa ini merupakan pigmen pemberi warna merah pada stroberi.

b.      Ellagic acid
Stroberi juga mengandung senyawa fitokimia yang disebut ellgic acid. Pada stroberi senyawa tersebut terdapat pada bagian biji, daun, dan daging buah.

c.       Catechin, Quercetin, dan Kaempfeerol.

2.      Sroberi dapat Menghambat Pembiakan Sel Kanker
      Hasil penelitian pengukuran aktivitas antiproliferat terhadap beberapa jenis buah-buahan menempatkan stroberi pada urutan keempat setelah cranberi, lemon dan apel.

3.      Khasiat Stroberi
a.      Menyusutkan kadar kolestrol
b.      Melumpuhkan kerja aktif kanker
c.       Meredam gejala stroke
d.      Mengandung zat antialergi dan anti radang
e.      Mencegah prosrs oksidasi pada tubuh
f.        Kaya akan vitamin C
g.      Hanya sedikit mengandung gula
h.      Menghaluskan kulit dan membuat warna kulit menjadi cerah
i.        Memutihkan atau membersihkan permukaan gigi.
j.        Ampuh melawan encok dan radang sendi
k.       Memiliki zat astringent
l.        Kebutuhan serat akan terpenuhi

B.   Manfaat Buah, Daun, dan Akar Stroberi
1.      Buah
Memiliki aktivitas antioksidan tinggi. Buah stroberi juga membantu penerapan zat besi dari sayuran yang dikonsumsi.
2.      Daun
Daun stroberi berperan sebagai diuretic dan antireumatik. Akar stroberi mengandung zat antiradang.

C.    Kandungan Gizi
            Dibandingkan dengan jeruk, vitamin C stroberi jauh lebih tinggi. Mengonsumsi stroberi dalam jumlah tinggi dapat menurunkan risiko kanker saluran pencernaan.

D.   Keunggulan Stroberi Organik
            Kelebihan stroberi organic yang dibudidayakan pada bangunan greenhouse yaitu, rasanya lebigh manis, lebih segar, teksturnya lebih padat dan lebih tahan lama.
1.      Ekstra Stroberi Organik Lebih Efektif mencegah Kanker.
2.      Mengurangi Bahaya Pestisida
3.      Meningkatkan Gairah Seksual
4.      Vitamin Stroberi untuk Melawan Penuaan
5.      Kopi Rasa Stroberi
6.      Khasiat Obat Stroberi

E.    Manfaat Stroberi Menurut SDA (United State Departement of Agriculture)
1.      Khasiat stroberi tidak akan pernah berubah, meskipun sudah diolah menjadi jus, kue, ataupun selai.
2.      Kaya akan vitamin C
3.      Dapat menurunkan risiko berbagai jenis kanker
4.      Meningkatkan kekuatan otak dan menjaga penglihatan tetap jernih.
5.      Sebagai obat jerawat alami
6.      Berguna untuk memutihkan gigi
7.      Bermanfaat untuk menghaluskan kulit

F.    Stroberi Bisa Membahayakan Kesehatan
Stroberi akan  membahayakan bila di konsumsi penderita penyakit :
1.      Gangguan Perut
2.      Pegal Linu (encok) dan Hipertensi
3.      Alergi

G.   Olahan Stroberi
1.      Olahan Stroberi
2.      Spagheti Stroberi.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar